Pilgub Kalteng, Yansen Binti: Pasangan Agustiar Sabran dan Edy Pratowo Adalah Kandidat Nasionalis 

    Pilgub Kalteng, Yansen Binti: Pasangan Agustiar Sabran dan Edy Pratowo Adalah Kandidat Nasionalis 
    Gambar: Drs Yansen A. Binti,BA saat memberikan dukungan politik kepada pasangan H Agustiar Sabran dan Edy Pratowo dalam Pilkada Kalteng 2024

    PALANGKA RAYA - Ketua Umum Nasional Gerakan Pemuda Dayak (Gerdayak) Indonesia, Drs Yansen Alison Binti, BA dalam peta perpolitikan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) atau Pemilihan Gubernur (Pilgub) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tahun 2024, sudah mengambil sikap politiknya.

    Mantan anggota DPRD Kalteng periode tahun 2014 - 2019 dari Partai Gerindra ini, dalam kiprahnya di Bumi Tambun Bungai Kalimantan Tengah sudah sangat dikenal hampir seluruh lapisan masyarakat.

    Menurutnya dari semua kandidat yang saat ini sudah mendaftarkan ke KPU Kalteng dan telah ditetapkan sebagai peserta di Pilkada, yang akan juga dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia, baik itu pemiliham kepala daerah Walikota dan Wakil, Bupati dan Wakil serta Gubernur dan Wakilnya.

     "Semua pasangan yang saat ini telah ditetapkan oleh KPU Kalteng, adalah putra terbaik yang dimiliki kita sebagai masyarakat Bumi Tambun Bungai, dan kita patut mendukungnya, " kata Yansen Binti yang juga sebagai Tokoh Masyarakat Adat Dayak ini.

    Namun menurutnya, perbedaan dalam mendukung Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur  yang nanti akan memimpin Kalteng kedepannya, wajar ada perbedaan yang akan terjadi, karena hal itu dinamika Politik sehat dalam mencari yang terbaik.

    Pandangan - pandangan dari pendukung menilai untuk bakal calon yang akan didukung nantinya perlu, karena itu sebagai dasar untuk diperjuangkan dalam Pillgub nantinya.

    Yansen Binti mengungkapkan alasan dirinya mendukung Bacagub H Agustiar Sabran, S.Kom dan H Edy Pratowo, ada hal yang sangat menonjol dan itu bisa membawa dampak baik untuk kepemimpinan Kalteng kedepannya.

     "Sejak dulu, meskipun beliau itu tidak sebagai penjabat dan tidak berkeinginan untuk menjadi penjabat. Agustiar Sabran ini orang nya Nasionalis dan tidak memandang Agama Suku RAS dan Golongan, " kata Yansen Binti di kediamannya, Sabtu (21/09).

    Dirinya menyakini dan menilai bahwa pasangan Agustiar Sabran dan Edy Pratowo adalah Merah Putih, lebih cocok dari pasangan lain.

    Sebagai salah satu Tokoh kepemudaan dan masyrakat Adat Dayak Kalteng, tentunya dalam menilai dan mengambil sikap politik untuk mengarahkan arah politik di Pilkada Kalteng tahun ini, sudah memahami semua karakter semua Kandidat.

     "Dimana kami sudah tahu betul sepak terjang daripada beliau ini dari dulu masih sebagai pengusaha saja, sebagai orang biasa - biasa saja, " ucapnya.

    Agustiar Sabran dalam sikapnya tetap memperhatikan, memelihara pertemanan, memelihara keberagaman ini luar biasa sudah dari dulu.

    Sebagai bentuk politik yang dilaksanakan secara terstruktur dan admistrasi secara baik, maka dibentuklah tim relawan yang diberi nama "Rajawali Satu" untuk memberikan dukungan kepada tim pemenangan atau tim Kampanye Agustiar Sabran dan Edy Pratowo.

     "Bersatu se Frekuensi dengan mereka untuk.memenangkan bapak Agustiar Sabran dan Edy Pratowo sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah periode 2024 - 2029, " tegas Yansen.

    Sehingga Visi Misi dan Program - Program yang telah dilontarkan dan disampaikam oleh Pasangan Agustiar Sabran dan Edy Pratowo selama ini bisa tercapai dimana bisa terwujudnya masyarakat Kalimantan Tengah yang sejahtera.

     "Singkatnya sejahtera berarti masyarakat kita mempunyai Martabat, Mempunyai pekerjaan, Mempunyai pekerjaan yang mampu untuk  menyekolahkan anak-anaknya, " beber Yansen A Binti.(//)

    palangka raya
    Indra Gunawan

    Indra Gunawan

    Artikel Sebelumnya

    Harin Tiawon, Dosen UPR Raih Penghargaan...

    Artikel Berikutnya

    Digugat ke PN Sampit, PT Bumi Sawit Kencana...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami